Thursday, March 1, 2012

'G'

Dulu, aku tidak mau disebut sebagai aktivis kampus. Sepertinya aku akan rela menyembunyikan kepalaku hingga seluruh tubuhku, ketika seseorang meluruskan telunjuknya ke arahku. Itu yang menyebabkan kegelisahanku tidak pernah berujung. Diantara getaran hati yang tidak aku kenali dengan keinginan untuk diterima di antara komunitas beradab di jurusanku. Aku memilih menghindari komunitas beradab itu hingga kebutuhan akan sebuah status dan wajah ibuku memaksaku untuk kembali. Aku selalu merasa terasing. Sendiri dan merasa menjadi mahluk yang terhukum. Terlebih status 'tersangka' pada sebuah tindakan yang aku tidak tahu menahu, selalu melekat di dalam setiap tindak tandukku. Hingga 15 tahun kemudian, status itu ternyata terus dan terus melekat. Seperti bayangan yang selalu menghantuimu ketika terang ada. Selama itu pula aku harus membawa diriku, nama baikku, kemampuanku untuk dapat bertahan di dalam komunitas yang beradab itu. Aku menjawabnya dengan diam, hingga hari ini, kepalaku mampu terangkat dengan tegak.

'Kegelisahan yang tidak pernah terjawab' ini yang membawaku kepadanya. Dia yang entah siapa, hanya sebuah ilusi yang aku ciptakan sendiri, untuk membantuku mengenali setiap 'kegelisahanku yang tidak pernah terjawab' itu. Ada suatu masa, keakraban itu lekat. Hingga hari ini, aku hanya bisa berbicara dengan kebisuan. Tidak tahukah ia, bahwa kebisuan itu sangat menyiksaku? Bukan ... bukan, emosi picisan yang menguasaiku. Aku hanya merindukan dialog itu. Sungguh ....

No comments: